Minggu, 13 Juli 2014

Yuk jadi lebih baik :)



Terima kasih
Terima kasih atas niat baikmu
Terima kasih atas niatmu untuk menjadikanku satu-satunya dalam hidupmu
Terima kasih, atas rencana masa depanmu yang ingin kau rangkai bersamaku

Tapi sungguh, itu semua masih rencana kan?
Masih hitungan tahun yang harus kita jalani masing-masing.
Tahukah?  Selama tahun-tahun itu masing-masing dari kita harus saling menjaga diri, menjaga hati.
Kenapa? Karena sungguh, kita belum tau apa yang akan terjadi di depan.
Jikapun ternyata nanti kita berjodoh, aku pikir akan lebih baik jika kita menahan diri untuk saat ini.

Aku hanya ingin mengembalikan kesucian hati
aku rindu saat-saat aku menghadirkan Allah dalam setiap ibadahku, kegiatanku.
Jujur, kebahagiaan ini adalah ujian nikmat bagiku.
Ujian, ya ujian.
Allah...
"Ya muqallibal qulub tsabit qalbi ‘ala dinika wa ‘ala  tha’atika"
 (Wahai Dzat yg membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku dalam agama dan  ketaatan kepada-Mu)

Maap, bukan madsudku untuk jadi sok suci, tapi bukankah lebih baik jika kita menjaga?
aku ini memang tak sesempurna Fatimah Az-Zahra, tapi jujur aku iri pada beliau.
aku iri pada cinta Fatimah dan Sayyidina Ali, yang konon kisahnya, bahkan syetan pun tak tau akan cinta di antara mereka.
Subhanallah...

Maukah kau belajar memperlakukanku seperti Sayyidina Ali pada Fatimah?

Jangan khawatir, yang penting aku tau hatimu, kamupun tau hatiku.
Selanjutnya biar Allah yang tentukan.
aku ingin, kita mulai kisah ini dengan ketaatan, agar nanti Allah iyakan. Semoga :)

Kamis, 03 Juli 2014

Karna Aku Perempuan



Terima kasih, sudah memperlakukanku begitu baik.
Terima kasih, sudah membuatku merasa begitu istimewa.
Terima kasih...

Aku perempuan.

ak memang keras, sangat keras.
tapi aku perempuan, yg bisa luluh dengan sikap baikmu.
ibarat batu, jika terus terkena hujan, bisa rapuh kan?

Aku perempuan.
Aku memang selalu acuh, tak peduli.
tapi aku perempuan, yang dengan hatinya bisa meraba siapa yang baik.

Aku perempuan
dan karna itulah ak begitu perasa
sangat sensitif pada apa yang kau ucapkan

Aku perempuan
yang perasaannya sangat peka.
pada apa yang kau tunjukkan, aku kecewa.

Ah sudahlah, mumgkin aku yg salah, salah menempatkan perasaan.
Kau mau buktikan sesuatu? Silahkan.
Sembari menunggu, aku akan persiapkan diri untuk jadi lebih baik.
kamu juga yaaa, semoga Allah meridhoi.
kalaupun tidak, semoga Allah pertemukan masing2 dari kita dengan yg lebih baik.

Aku perempuan
aku akan berusaha untuk tidak berharap padamu, biarlah aku berharap pada Rabb-ku.
akupun tak akan memulai, karena kodrat kaumku adalah menunggu

Baiklah, aku serahkan urusan ini pada Allah Yang Maha Segala-Nya.
Keputusan Allah selalu yang terbaik kan? Aku yakin :)